Istilah sindroma metabolik mulai gencar didengungkan beberapa tahun belakangan ini. Hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya orang-orang yang mengalami kegemukan (obesitas). Seseorang dikatakan mengalami sindroma metabolik bila ditemukan sedikitnya 3 tanda berikut ini yaitu kadar trigliserida darah yang tinggi, kadar gula darah yang tinggi, kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) yang rendah dalam darah, tekanan darah tinggi dan lingkar pinggang yang besar.Remaja yang mengalami berat badan berlebih dan kegemukan, sepertiganya ternyata menderita sindroma metabolik ini. Sindroma metabolik ini akan meningkatkan risiko seseorang untuk menderita penyakit jantung dan kencing manis (diabetes).Dari data yang diperoleh pada tahun 1988 hingga 1994, sebanyak 2000 remaja yang berusia antara 12 hingga 19 tahun di Amerika, terlihat 63% sedikitnya ditemukan satu tanda dari sindroma metabolik dan 9% diantaranya sudah masuk dalam kategori sindroma metabolik. Dan bagaimana dengan remaja di Indonesia? Melihat perkembangan yang ada saat ini, dimana kecenderungan remaja Indonesia yang mengalami obesitas semakin meningkat, tentunya sindroma metabolik ini sudah banyak diderita juga. Hanya seberapa besar presentasenya belum diketahui.Remaja-remaja ini perlu segera mendapat perhatian khusus dan mulai melakukan tindakan-tindakan untuk mengurangi risiko penyakit-penyakit metabolik tersebut. Karena bukan tidak mungkin suatu hari nanti mereka akan menderita penyakit-penyakit tersebut.
Sabtu, 22 November 2008
Sindroma Metabolik Pada Remaja
Istilah sindroma metabolik mulai gencar didengungkan beberapa tahun belakangan ini. Hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya orang-orang yang mengalami kegemukan (obesitas). Seseorang dikatakan mengalami sindroma metabolik bila ditemukan sedikitnya 3 tanda berikut ini yaitu kadar trigliserida darah yang tinggi, kadar gula darah yang tinggi, kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) yang rendah dalam darah, tekanan darah tinggi dan lingkar pinggang yang besar.Remaja yang mengalami berat badan berlebih dan kegemukan, sepertiganya ternyata menderita sindroma metabolik ini. Sindroma metabolik ini akan meningkatkan risiko seseorang untuk menderita penyakit jantung dan kencing manis (diabetes).Dari data yang diperoleh pada tahun 1988 hingga 1994, sebanyak 2000 remaja yang berusia antara 12 hingga 19 tahun di Amerika, terlihat 63% sedikitnya ditemukan satu tanda dari sindroma metabolik dan 9% diantaranya sudah masuk dalam kategori sindroma metabolik. Dan bagaimana dengan remaja di Indonesia? Melihat perkembangan yang ada saat ini, dimana kecenderungan remaja Indonesia yang mengalami obesitas semakin meningkat, tentunya sindroma metabolik ini sudah banyak diderita juga. Hanya seberapa besar presentasenya belum diketahui.Remaja-remaja ini perlu segera mendapat perhatian khusus dan mulai melakukan tindakan-tindakan untuk mengurangi risiko penyakit-penyakit metabolik tersebut. Karena bukan tidak mungkin suatu hari nanti mereka akan menderita penyakit-penyakit tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar